PALANGKA RAYA - Jalan Nasional Kurun - Tewah dan Kurun Sei Hanyo adalah penangganan dari Kementerian Bina Marga PUPR. Melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Tengah (Kalteng), dibagi ada tiga penangganan ruas manager, yang dikelola oleh setiap satuan kerja yang dibawah pengawasan langsung oleh Kepala Satuan Kerja (Kasatker) di BPJN Kalteng.
Longsor yang terjadi kemarin sore, Selasa (18/10), di jalan Kurun menuju jembatan Batu Mahasur, Kuala Kurun, memutuskan akses jalan transportasi warga dalam beraktivitas. Jalan Nasional yang menghubungkan ibukota Kabupaten Gunung Mas, Kuala Kurun dengan daerah Kecamatan lainnya, Kecamatan Tewah, Kecamatan Tumbang Miri dan wilayah lainnya di daerah itu dan sebalik ke Kota Palangka Raya.
Kondisi longsor, sangat parah dan harus ditutup akses menuju jalan ini, tersebut karena kondisi sekitar dengan geografis lingkungan yang curam dan berbukitan di sekitar jembatan Batu Mahasur.
Menurut keterangan warga dilokasi kejadian, musibah terjadi diduga karena cuaca saat itu memang sering dilanda hujan deras, dan mengakibatkan pergeseran tanah disekitar lokasi musibah, dan hal itu mempengaruhi kondisi jalan yang saat ini longsor.
"Saat itu sudah mulai adanya retakan dan pergeseran tanah, dan sekitar pukul kurang lebih 18.00 WIB terjadilah longsor yang mengakibatkan jalan terbelah dan kontruksi tanah turun kebawah, " ungkap warga sekitar.
Upaya masyarakat bersama tim kepolisian Polres Gumas dan TNI, mengamankan lokasi longsor dengan juga memasang garis Polisi (Police Line) di jembatan Batu Mahasur.
Kepala Balai Penangganan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Tengah, Hardy P Siahaan, mengatakan kepada media ini bahwa pihak sudah turun ke lokasi musibah longsor dan akan melakukan tindakan pengaman dan mencarikan jalan Alternatif untuk masyarakat Kurun dan sekitarnya.
"TIm kami sudah ke Lapangan dan mempelajari kenapa bisa terjadi longsor dan hal ini dimungkinkan adanya aliran arus air dibawah kontruksi jalan yang mengakibatkan kontruksi jalan Amblas, " kata Kepala BPJN Kalteng, Hardy P Siahaan, Pagi Rabu, (19/10) kepada media ini melalui saluran telepon.
Hardy P. Siahaan, menyampaikan pihaknya akan mengambil langkah pertama berupa, pengaman lokasi longsor, Penyelidikan, Sosialisasi untuk jalan Alternatif, penangganan sementara dan akan mempelajari penangganan Permanen.
Selain itu juga, akan melakukan koordinasi dengan pihak Pemerintah Kabupaten Gunung Mas, untuk pengalihan jalan sementara melalui Ferry Penyeberangan yang ada milik masyarakat selama ini, agar aktivitas masyarakat tetap berjalan lancar seperti semula.
"Kami akan koordinasi dengan pihak Pemkab Gumas, untuk jalan alternatif karena tim teknis perlu waktu mempelajari keadaan longsor dan langkah kedepannya, " ungkap Hardy.
Berdasarkan hasil informasi yang didapat tim teknis, diduga akibat pengaruh faktor cuaca yang selama ini ektrim dengan eksentitas hujan lebat di lokasi longsor.
"Faktor cuaca bisa mempengaruhi kondisi jalan sehingga jalan itu Amblas, dan tim perlu waktu lama untuk itu, baik penangganan kedepannya, " paparnya.